Selasa, 08 Juni 2010

CONTOH PIDATO TENTANG HARDIKNAS (UNTUK MBK EMA TERBARU)

Assalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang,
Yang terhormat Kepala Sekolah SD Blado 1, Muchalidin.
Yang terhormat Wakil Kepala Sekolah SD Blado 1 Hadi Sumitro.
Yang terhormat guru-guru SD Blado 1.
Beserta seluruh murid SD Blado 1 yang berbahagia.
Yang terhormat guru-guru Bapak dan Ibu dewanjuri.

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Illahi Robbi, Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan kesempatan kepada kita untuk melaksanakan acara ini dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Marilah keempatan yang baik ini kita gunakan pula untuk menjalin kebersamaan di sekolah yang kita cintai ini.

Hadirin yang saya hormati!
Setiap tanggal 2 Mei diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional, yang sering disingkat dengan Hardiknas. Untuk tahun ini Hardiknas mengambil tema Pendidikan Sains, Teknologi dan Seni Menjamin Pembangunan Berkelanjutan dan Meningkatkan Daya Saing Bangsa.

Tanggal 2 Mei adalah hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, yang lahir di Yogyakarta tanggal 2 Mei 1889. Ki Hajar Dewantara adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia dan pendiri Perguruan Taman Siswa. Lembaga pendidikan yang didirikannya itu merupakan tempat bagi pribumi untuk mendapatkan pendidikan seperti yang diperoleh para priayi serta masyarakat Belanda di Indonesia.

Melihat tema yang ditampilkan pada Hardiknas kali ini, kita sebenarnya bangga dengan keberhasilan anak-anak bangsa yaitu teman-teman kita yang telah banyak meraih medali emas dalam berbagai olimpiade sains di luar negeri. Anak-anak Indonesia tidak kalah dan bahkan sering menjadi yang terbaik dalam setiap olimpiade sains yang diselenggarakan oleh masyarakat internasional.

Sayangnya, hingga saat ini mutu pendidikan di Indonesia belum merata. Kita tidak mungkin bisa menyamakan kualitas pendidikan di Papua dengan di Surabaya. Atau, Kalimantan dengan Bandung atau perbandingan lainnya. Bahkan, dalam satu provinsi saja, kualitas satu sekolah dengan sekolah lainnya sangat jauh perbedaannya. Oleh karena itu, kita bisa maklum di perguruan tinggi tertentu mahasiswanya hanya berasal dari sekolah tertentu pula, karena di sini kualitas menjadi yang utama.

Dalam ujian nasional (UN) yang sudah berlangsung belum lama ini, tentunya kita terenyuh mendengar ada pihak yang membocorkan jawaban soal UN. Pembocoran jawaban soal UN dilakukan kepala sekolah, karena tidak ingin banyak anak didiknya yang tidak lulus UN, sehingga sekolah tersebut turun citranya di mata masyarakat. Siswa pun juga saling mencontek untuk bisa lolos dari UN.

Apa yang dilakukan orang yang tidak bertanggung jawab ini dalam membocorkan soal UN ini seharusnya membuka mata kita semua bahwa ada upaya-upaya menutupi kebobrokan mutu pendidikan oleh orang-orang yang seharusnya menjadi orang terdepan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Yang dilakukan para kepala sekolah yang membocorkan jawaban soal UN tersebut tentunya akan membuat kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Apalagi, jika hal itu dilakukan oleh kepala sekolah di daerah yang kualitas pendidikannya pendidikannya masih sangat rendah. Akibatnya, kualitas pendidikan akan semakin turun.

Menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini, kita harus sadar kualitas bangsa Indonesia harus semakin ditingkatkan. Jika tidak, maka pekerja-pekerja asing akan menguasai negeri kita. Mereka akan menduduki posisi-posisi penting, sementara orang Indonesia hanya sebagai karyawan biasa.

Kualitas pendidikan yang rendah membuat bangsa ini tidak mampu bersaing dengan bangsa lain. Tentunya, kita tidak ingin bangsa ini kalah bersaing dengan bangsa lain. Kualitas pendidikan di negeri ini jangan kita biarkan terpuruk hanya karena ingin menjaga gengsi sekolah dengan memberikan bocoran soal ujian UN kepada para murid. Memberikan pendidikan yang benar saja belum tentu meningkatkan kualitas murid sekolah, apalagi mengajari mereka berbuat curang, hanya demi nama sekolah. Buatlah nama sekolah terkenal karena mutunya, bukan karena berhasil meluluskan muridnya dalam jumlah banyak, padahal kualitasnya rendah.

Dalam Peringatan Hardiknas kali ini, ada tiga makna yang dapat kita gali. Pertama, Hardiknas sebagai hari untuk merenungkan perjalanan panjang yang telah dilalui terkait dengan cita-cita pendidikan nasional dalam mencerdaskan bangsa. Kedua, Hardiknas merupakan hari untuk introspeksi diri terhadap dunia pendidikan kita di Indonesia tercinta. Ketiga, Hardiknas memberikan peluang kepada kita untuk mempersiapkan pendidikan yang lebih baik.
Hardiknas yang juga mengangkat tema “Pendidikan Karakter untuk Membangun Peradaban Bangsa”. Tema itu tidak hanya tentang perubahan-perubahanan yang terjadi pada kehidupan bangsa ini, tetapi juga sudah sesuai dengan cita-cita Ki Hajar Dewantoro, bahwa pendidikan merupakan upaya untuk memajukan tumbuhnya budi pekerti, pikiran, dan pertumbuhan kita sebagai anak muda penerus generasi bangsa.

Hadirin yang saya hormati!
Marilah Hardiknas ini kita maknai dalam konteks kehidupan kita sebagai pelajar, di sekolah masing-masing yang tercinta pastimya dan menjadi kebanggaan masyarakatnya. Kita harus mengakui bahwa negara kita telah berjuang keras untuk menata dan membangun diri dalam pendidikan khususnya. Tetapi, kita sadar bahwa masih banyak yang harus dibenahi untuk menuju dunia pendidikan yang kita idamkan. Dunia pendidikan yang kita idamkan itu secara global merupakan tanggung jawab kita bersama sebagai insan pelajar di Indonesia tercinta ini. Karena itu, perkenankanlah saya mengajak Bapak-bapak, Ibu-ibu, dan Hadirin sekalian untuk memahami kondisi-kondisi dunia pendidikan kita dari segi kekurangan dan kelebihannya. Dengan pemahaman itu, marilah kita berpartisipasi secara optimal sesuai dengan posisi dan peran kita masing-masing.

Para Hadirin, sebenarnya diri kita sedang membangun citra. Untuk itu, penguatan kapasitas diperlukan untuk meningkatkan layanan yang berkualitas dan memadai merupakan kunci utama keberhasilan membangun citra pendidikan kita di Indonesia ini. Pada dasarnya, peningkatan kapasitas kelembagaan itu terfokus sarana dan prasarana yang harus disediakan.
Ki Hajar Dewantara seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih payah semua guru, kami pun dapat belajar di SD kita tercinta ini.
Biar bagaimanapun guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa dan tanpa pamrih yang merupakan tonggak utama dalam terciptanya dunia pendidikan. Hendaknya penghormatan yang besar kita tujukan kepada pahlawan-pahlawan kita tersebut. Tidak lupa pila peran serta orang tua sebagai guru kita secara tidak langsung dalam terwujudnya pendidikan keluarga yang baik sebagai dasar atau pondasi utama untuk membangun pendidikan yang di dapat di sekolah masing-masing yang bersumber dari guru kita. Maka sudah selayaknya kita sebagai anak yang taat pada kedua orang tua menghormati dan menghargai mereka yang telah mendidik kita dengan sabar di rumah, sama seperti para guru kita di sekolah. Pendidikan diperlukan kerja keras, pantang menyerah tidak mengenal putus asa, dan itu sudah ditanamkan sejak usia dini. Para orangtua dan guru, bahu membahu melatih anak-anak bangsa mereka untuk bisa mandiri, bertanggungjawab, dan memecahkan masalah mereka sendiri.
Dengan taat pada mereka serta mau belajar dengan keras, rajin, tekun, serta ulet maka kita sebagai anak muda penerus generasi bangsa diharapkan mampu untuk mewujudkan dunia pendidikan kita agar bisa berubah ke arah yang lebih baik dari sekarang tentunya. Semoga dengan meningkatnya kualitas pendidikan kita, maka derajat kita bangsa Indonesia bisa terangkat di mata dunia.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.
Akhir kata sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik kreatif yang berguna bagi bangsa dan negara. Saya mau mengucapkan sukses selalu buat teman2, doa saya menyertai teman2 semua...

Demikian Saudara-saudara. Atas perhatian Saudara-saudara untuk menghadiri upacara ini saya sampaikan terima kasih. Mohon maaf sekiranya ada kesalahan. Mudah-mudahan Tuhan senantiasa bersama kita. Amin.

Wassalaamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






EXAMPLES OF ADDRESS ON Education Day (MBK FOR LATEST EMA)

Assalaamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Good afternoon,
Dear Elementary School Principal Blado 1, Muchalidin.
Dear Vice Principal Primary Blado a Sumitro Hadi.
Dear Elementary School teachers Blado 1.
And all primary school pupils are happy Blado 1.
Dear teachers Mr. and Mrs. dewanjuri.

Let us praise praise to the divine presence Robbi, God the Most Gracious, Most Merciful, who has given us the opportunity to conduct this event in the framework of the National Education Day (Education Day). Keempatan Let us use this good also to establish unity in our beloved school.

Ladies and Gentlemen!
Each dated May 2 is celebrated as National Education Day, which is often abbreviated as Education Day. For this year's Education Day takes the theme of Education Science, Technology and the Arts Ensure Sustainable Development and Enhancing Competitiveness Nations.

Dated May 2 is the birthday of Ki Hajar Dewantara, who was born in Yogyakarta on May 2, 1889. Ki Hajar Dewantara is the Indonesian independence movement activist and founder of College Student Park. Establishment of institutions that are home to native to get an education as well priayi obtained the Dutch community in Indonesia.

See displayed on the Education Day theme this time, we're actually proud of the success of the nation's children are our friends who have won many Olympic gold medals in a variety of science abroad. Indonesian children do not lose and even often be the best in each Science Olympiad organized by the international community.

Unfortunately, until now the quality of education in Indonesia has not been equitable. We can not equate the quality of education in Papua and in Surabaya. Or, Kalimantan Bandung or comparison with others. In fact, in one province alone, the quality of one school with another school very much difference. Therefore, we can understand in a certain college students only from a particular school too, because here the quality of the primary.

In the national exam (UN) which has lasted not long ago, of course, we touched to hear there are parties who leaked examination answers. Leak the answers to the UN chief made the school, because they do not want a lot of their students did not pass the examination, so that the school has declined so its image in the eyes of society. Students were also cheated on each other to get away from the UN.

What do people who are not responsible for the leak about the UN This was supposed to open our eyes all that there are efforts to cover the depravity of the quality of education by people who should be the leader in improving education quality. Undertaken by the principal who leaked examination answers to these questions will make the quality of education in Indonesia is worse off. Moreover, if it is done by the school principal in the areas of education quality education is still very low. As a result, the quality of education will decrease.

Facing today's globalization era, we must realize the quality of the Indonesian nation must continue to improve. If not, then foreign workers will rule our country. They will occupy important positions, while Indonesia only as a regular employee.

Low quality of education that make this nation can not afford to compete with other nations. Obviously, we do not want this nation can not compete with other nations. The quality of education in this country do not we let the drowning just because the school wanted to maintain their prestige by giving the UN leaked exam questions to the students. Providing proper education alone does not necessarily improve the quality of school students, let alone teach them to cheat, just to name the school. Make a school known for its quality, not because of successful graduate students in quantity, but quality is low.

In Memorial Education Day this time, there are three meanings that we can dig. First, the Education Day as a day to contemplate the long journey that has been passed related to the ideals of national education in the nation. Second, the Education Day is a day for introspection on our education in Indonesia beloved. Third, the Education Day provides an opportunity for us to prepare better education.
Education Day is also the theme of "Character Education for Developing Nations Civilization." The theme is not just about perubahanan changes that occurred in the life of this nation, but also is in conformity with the ideals of Ki Hajar Dewantoro, that education is an effort to promote the growth of character, mind, and our growth as a successor generation of young people.

Ladies and Gentlemen!
Let us maknai Education Day this in the context of our life as a student, at their respective schools pastimya beloved and become the pride of the society. We must acknowledge that our country has struggled to organize and establish themselves in education in particular. However, we realize that there is still much that must be addressed toward the education that we desire. Educational world that we desire it globally is our responsibility as individuals in Indonesia this beloved student. Therefore, let me ask gentlemen, Ladies, and Ladies and Gentlemen to understand the conditions of our education in terms of shortage and excess. With that understanding, let us participate in an optimal fit with the position and role of each of us.

The attendees, in fact we are building self-image. To that end, strengthening the capacity needed to improve service quality and adequate is the main key of success to build the image of our education in Indonesia. Basically, it focused on institutional capacity building and infrastructure facilities should be provided.
Ki Hajar Dewantara a character education in Indonesia, who initiated the establishment of educational institutions Park students. He is more famous for its philosophy of "tut wuri handayani, until middle Mangun intention, until ngarso sung tulada

During school, we as students are very proud and grateful to all teachers who have taught at this school, which is very good, never favoritism in educating, very patient and indefatigable in guiding us. Thanks to the efforts of all teachers, we too can learn at our beloved school.
After all teachers are unsung heroes and selfless which is a major milestone in the creation of the world of education. Respect should be addressed to our great heroes we are. Pila not forget the role of parents as teachers we are not directly in the realization of a good family education as a basis or foundation to build a major in education can at each school that comes from our teachers. It is only fitting that we as children obey their parents to respect and appreciate those who have patiently educating us at home, just like our teachers at school. Education is needed to work hard, never give up in despair do not know, and that was instilled from an early age. The parents and teachers, hand in hand to train the children to their nations to be independent, responsible, and solve their own problems.
By adhering to them and want to study hard, diligent, industrious, and resilient then we as a successor generation of young people expected to be able to realize our education to be changed for the better from now on course. Hopefully with the increasing quality of our education, then the degree we can lift the Indonesian nation in the eyes of the world.

I hope all the teachers in charge of teaching at this school can be given good health and happiness always given.
Finally, I hope the Indonesian people to improve and achieve more and create children's creative students that are useful for the nation. I would say success is always made teman2, my prayer is with teman2 all ...

Likewise gentlemen. Gentlemen your attention to attend this ceremony I would like to thank you. We apologize if there was an error. I hope God is always with us. Amen.

Wassalaamu alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar